Kamis, 01 September 2016

Deskripsi tentang kabupaten NGANJUK


Kabupaten Nganjuk adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Nganjuk. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat.
Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin.
Kabupaten Nganjuk terletak antara 11105′ sampai dengan 112013′ BT dan 7020′ sampai dengan 7059′ LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km2 atau 122.433 Ha yang terdiri dari
atas:
  • Tanah sawah 43.052.5 Ha
  • Tanah kering 32.373.6 Ha
  • Tanah hutan 47.007.0 Ha

Jumlah curah hujan per bulan selama 2002 terbesar terjadi pada bulan Januari yaitu 7.416mm dengan rata-rata 436 mm. Sedangkan terkecil terjadi pada bulan November dengan jumlah curah hujan 600 mm dengan rata-rata 50mm. Pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober tidak terjadi hujan sama sekali.



SEJARAH NGANJUK
Nganjuk dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuna berarti Tanah Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi.[2]
Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur pada permulaan tahun 1811 yang terdapat dalam buku tulisan Peter Carey yang berjudul : ”Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-1825)”, penerbit Pustaka Azet, Jakarta, 1986; diperoleh gambaran yang agak jelas tentang daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut ternyata daerah Nganjuk terbagi dalam 4 daerah yaitu Berbek, Godean, Nganjuk dan Kertosono merupakan daerah yang dikuasai Belanda dan kasultanan Yogyakarta, sedangkan daerah Nganjuk merupakan mancanegara kasunanan Surakarta.
Sejak adanya Perjanjian Sepreh 1830, atau tepatnya tanggal 4 Juli 1830, maka semua kabupaten di Nganjuk (Berbek, Kertosono dan Nganjuk ) tunduk dibawah kekuasaan dan pengawasan Nederlandsch Gouverment. Alur sejarah Kabupaten Nganjuk adalah berangkat dari keberadaan kabupaten Berbek dibawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1. Di mana tahun 1880 adalah tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu mulainya kedudukan ibukota Kabupaten Berbek pindah ke Kabupaten Nganjuk.
Dalam Statsblad van Nederlansch Indie No.107, dikeluarkan tanggal 4 Juni 1885, memuat SK Gubernur Jendral dari Nederlandsch Indie tanggal 30 Mei 1885 No 4/C tentang batas-batas Ibukota Toeloeng Ahoeng, Trenggalek, Ngandjoek dan Kertosono, antara lain disebutkan: III tot hoafdplaats Ngandjoek, afdeling Berbek, de navalgende Wijken en kampongs : de Chineeshe Wijk de kampong Mangoendikaran de kampong Pajaman de kampong Kaoeman. Dengan ditetapkannya Kota Nganjuk yang meliputi kampung dan desa tersebut di atas menjadi ibukota Kabupaten Nganjuk, maka secara resmi pusat pemerintahan Kabupaten Berbek berkedudukan di Nganjuk.



Nganjuk mempunyai 20 kecamatan dan 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:
  1. Bagor
  2. Baron
  3. Berbek
  4. Gondang
  5. Jatikalen
  6. Kertosono
  7. Lengkong
  8. Loceret
  9. Nganjuk
  10. Ngetos
  11. Ngluyu
  12. Ngronggot
  13. Pace
  14. Patianrowo
  15. Prambon
  16. Rejoso
  17. Sawahan
  18. Sukomoro
  19. Tanjunganom
  20. Wilangan
Beberapa obyek wisata di Nganjuk adalah


  • Air Terjun Sedudo, yang terletak di lereng Gunung Liman,
  • Monumen Gerilya Jenderal Sudirman di Bajulan – Loceret dan Sawahan,
  • Air terjun Roro Kuning di Bajulan,
  • Candi Ngetos di Kecamatan Ngetos,
  • Jurang gatuk adalah sebuah jurang yang merupakan perpaduan dari lereng yang menyempit dan ada aliran air yang jernih juga ada kolam yang alami berada disana di kecamatan Pace, sengkolak di desa Gondang,
  • Candi Lor di desa Candirejo, Kecamatan Loceret yang dibangun oleh Mpu Sindok pada tahun 859 Caka atau 937 M sebagai Tugu Peringatan kemenangan atas peperangan melawan musuhnya dari Melayu. Di sini juga terdapat batu bertulis yang memuat sebutan (toponimi) yang sangat dekat sekali ucapannya dengan Nganjuk, yakni Anjuk Ladang. Candi Lor ini merupakan bukti sejarah tentang keberhasilan Mpu Sindok mengalahkan musuhnya, dan sekaligus menandai berdirinya Kota Nganjuk.







Tokoh-tokoh yang dilahirkan di Nganjuk adalah:
  • Dr. Soetomo, Pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia, pendiri Boedi Oetomo yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.
  • Marsinah, aktivis buruh wanita.
  • Harmoko, mantan politikus di era Orde Baru, mantan Ketua MPR.
  • Eko Patrio, merupakan Artis Ibukota, Anggota Pelawak Patrio dan kini menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014.
Kesenian Tradisional :
  • Tari Tayub         
                                                           
  • Wayang Timplong
  • Tari mung dhe
  • Jaranan
  • Tari salepok








Makanan Khas :

  • Nasi becek, adalah sejenis gulai kambing, tapi memiliki rasa yang khas dengan ditaburi irisan daun jeruk nipis
  • Dumbleg, dumbleg adalah sejenis dodol terbuat dari ketan. makanan ini hanya ada pada hari-hari tertentu di pasar Gondang dan pasar rejoso
  • onde-onde njeblos : semacam onde-onde tapi tidak berisi dan seperti bola yang meledak ditaburi wijen
  • Nasi sambal tumpang, semacam sambal yang dibuat dari tempe dilumatkan dengan bumbu dan rasanya gurih dan pedas.
  •   Krupuk Upil, adalah krupuk yang digoreng tanpa minyak tetapi menggunakan pasir.
 Nah sobat itulah sedikit penjelasan mengenai kabupaten nganjuk..semoga bermanfaat :D





1 komentar:

  1. Jordan's Casino: The Ultimate Guide to Playing for Real
    Discover Jordan's Casino: The Ultimate Guide to 도레미시디 출장샵 Playing for Real in a room in this top-rated room. titanium flat iron The real air jordan 19 shoes Online King room cheap air jordan 10 shoes online has a large marble bathroom Wholesale jordan 11 retro

    BalasHapus